untuk menghalangi kemajuan Islam, ada banyak sekali hal yang membuat
umat Islam disibukkan dengan perselisihan dan konflik yg tak berujung
pangkal. baik karena umat Islam sendiri mau pun dari tangan2 luar yg
memang ingin mengacaukan Islam. ada banyak metode, cara, dan pola yg
digunakan oleh musuh2 Islam untuk mengacaukan Islam. salah satunya
melalui pembentukan falasi opini; generalisasi!
generalisasi adalah penyamarataan, alias main pukul rata. padahal rumus
logikanya jelas; generalisir (main pukul rata) selamanya INVALID. Tetapi
ironisnya, falasi seperti ini banyak menjangkiti kepala orang Islam.
dan ini pula salah satu alasan utama Islam kacau balau seperti sekarang.
beberapa bentuk falasi generalisasi ini di antaranya adalah:
1. Islam = Arab
banyak orang awam menganggap bahwa semua yang berbau Arab itu Islami.
dan karenanya semua budaya Arab (bukan budaya Islam) tanpa filter
diimpor begitu saja dari tanah Arab. jangan heran bagi sebagian orang yg
terjangkit falasi (kesalahan berfikir) ini, ia menganggap kalau mau
jadi Muslim yg kaffah mesti niru2 orang Arab; udeng2nya, jubah
supermen-nya, jenggotnya, celana cingkrangnya, cadarnya, dst.
tentu saja niru2 orang Arab ini tidak salah. yang salah kalau menganggap
bahwa semua yg berbau Arab itu adalah Islam itu sendiri. sehingga kalau
gak mirip orang Arab, berarti bukan orang Islam. lah itu ada budaya
ngubur anak perempuan dan perbudakan di Arab, emang itu juga Islam...?
inilah yg lucu dan menyedihkan. padahal jelas, Arab itu urusannya dgn demografi dan ras, bukan aqidah (Islam).
2. Madzhab = Agama
ini jenis falasi kedua yg mungkin jauh lebih parah. yaitu menganggap
bahwa madzhab sama dengan agama. padahal madzhab (bahasa akademisnya:
school of thought, aka: sekolah/metode/cara pandang/aliran pemikiran,
tak lebih dari sebuah jalan dan upaya yg dipilih seseorang untuk
memahami dan mengikuti Islam.
ironisnya, sekelompok orang yg terkena virus falasi ini berfantasi bahwa
'madzhab' yg dianutnya adalah agama itu sendiri. sehingga siapa pun yg
tidak mengikuti metode dan caranya (madzhabnya) berhak divonis tidak
beragama (Islam). inilah yg kemudian melahirkan sikap takfirisme; suka
mengkafirkan selainnya, sampai pada titik menghalalkan darah orang yg
berbeda dengan kelompok/madzhabnya, dan merasa berpahala ketika
memenggal kepala kelompok lain. naudzubillah...
padahal, kalau mau objektif, yang benar-benar layak mengaku Islam itu,
dan yang paling benar ya cuma Nabi Muhammad Saw. kaerna beliau yg
membawa risalah Islam sendiri. selain Nabi Muhammad Saw (setelah Nabi
Muhammad Saw), bagaimana pun tak lebih dari orang-orang yang ingin
mengikuti jejak Nabi dgn cara menafsirkan ajaran Nabi. secanggih apa pun
usaha tafsirannya, jelas tak bisa menyamai keotentikan ajaran Nabi.
tapi minimal mendekati keotentikan (orisinalitas) ajaran Islam yg
berasal dari Nabi.
usaha untuk menafsirkan Islam inilah yg disebut 'madzhab'. so, santai
aja bro. sesama orang yg menafsirkan, gak usah sok paling bener sendiri.
apalagi begaya mengkafirkan orang lain. krn yg paling bener pasti Nabi
Muhammad Saw, bukan ente!
3. Wahhabi = Salafi
banyak orang awam tertipu oleh propaganda bahwa Wahhabi = Salafi. Salafi
secara leksikal artinya adalah orang-orang terdahulu. dan yang dimaksud
orang-orang terdahulu ini adalah kalangan sahabat, tabi'in, dan
tabi'iin-tabi'iin yang dikenal dengan akhlak, kesantunan, dan
keilmuannya. dari sini saja sudah jelas bahwa Wahhabi BUKAN Salafi.
karena Wahhabi sendiri lahir baru-baru ini. baru puluhan tahun saja yang
disokong oleh keluarga Saud.
di Indonesia sendiri, jauh2 hari sebelum Wahhabi muncul, pesantren2 di
sudut-sudut kampung Indonesia banyak sekali yg menamakan diri sebagai
Pesantren Salafiyyah. tetapi sekarang ini, kelompok2 Wahhabi yg ekstrim
dan takfiri (Wahhabi yg moderat dan toleran sih tidak mengkafirkan),
dalam upayanya mengkafirkan kelompok lainnya (tak hanya Syi'ah yg
dikafirkan, Wahhabi takfiri tak segan2 menyerang Sunni, terutama
berkaitan dgn ajaran2 ziarah yg dituding syirik, sholawatan, maulidan,
dan ajaran2 untuk mengagungkan Nabi dan Keluarganya sbg bid'ah? agar
aman mrk seringkali mencatut nama Salafi sbg embel-embelnya supaya
didukung oleh masyarakat luas yg memiliki penghormatan pada generasi
Salaf. padahal Wahhabi jelas BUKAN Salafi.
4. Syi'ah = Iran
kenapa Syi'ah? karena sekarang lagi santer eskalasi isu-isu sektarian
dan fitnah-fitnah murahan terkait Syi'ah. opini digiring bahwa Syi'ah
itu identik dengan Iran. imporan dari Iran. dan karena dari negeri
asing, maka pasti membawa ideologi Transnasional dan mengancam NKRI.
juga kalau Syi'ah besar katanya akan menyerang kelompok lain. karena itu
Syi'ah harus dibasmi!
tapi benarkah begitu? ternyata tidak. Syi'ah sudah lama ada di bumi
pertiwi. jauh2 hari sebelum Iran jejak2nya sangat banyak. mulai dari
Tabuik, bubur merah putih, acara Asyuro, Syi'ah Kuala, dan banyak lagi.
bahkan (meski masih diperdebatkan) tercatat Islam yg masuk pertama
mewarnai bangsa Indonesia adalah Islam Syi'ah yg kental dgn nuansa
esoterisnya.
di Timur Tengah sendiri, mayoritas adalah Muslim Syi'ah. sampai
dikatakan jika anda bertemu dengan 3 orang, maka pasti 2 orangnya adalah
Muslim Syi'ah. di Libanon sendiri, meski yg berkuasa adalah Hizbullah
yg notabenenya Syi'ah, kelompok2 lain tetap aman dan hidup berdampingan.
Sumber: Kaskusas
Heboh, Generalisasi yang bikin agama islam kacau balau
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar